Add caption |
Add caption |
Kinderboerderij mudah ditemukan di semua kota-kota besar dan menengah di Belanda dan biasanya dimiliki oleh pemerintah kota atau yayasan. Tempat-tempat semacam ini mulai dibangun sejak tahun 1950-an melalui inisiatif warganya sebagai bentuk kekhawatiran terhadap semakin luasnya daerah urban di Belanda. Diperkirakan ada ratusan kinderboerderij dan padang rumput untuk ternak ada di Belanda yang dapat terlihat saat melintasi Belanda dengan kereta api.
Si anak sangat menikmati waktunya berinteraksi dengan berbagai macam binatang. Binatang- binatang di sana diberi makan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kebetulan kami datang pada saat yang bersamaan dengan jadwal pemberian makan. Jadi si anak dapat melihat secara langsung bagaimana binatang-binatang makan bersama-sama. Si anak sempat tersenggol kambing yang terburu-buru menuju tempat makan, namun ternyata kejadian itu tidak membuatnya takut. Ia tetap bersemangat mendekati si kambing bahkan secara spontan sempat menciumnya untuk menunjukkan rasa sayang.
Add caption |
Kinderboerderij adalah tempat yang menyenangkan bagi anak-anak juga orang dewasa untuk mengenal binatang. Kita dapat berekreasi sambil belajar bagaimana caranya untuk merawat dan memberi makan kambing, domba, kuda, sapi, angsa, kelinci, babi, ayam, bebek, dll. Mengapa tempat ini begitu menarik dan penting? Diantara binatang-binatang ternak tersebut terdapat beberapa yang merupakan sumber makanan manusia. Oleh karena itu sejak dini kita sebagai manusia diajak untuk belajar menghargai mereka. Sebuah filosofi sederhana yang penting untuk dipahami sejak awal. Binatang merupakan bagian dari alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa alam, rasanya tidak terbayangkan bagaimana kehidupan manusia dapat bertahan.
Selesai berinteraksi dengan binatang-binatang si anak lalu lanjut bermain di area permainan anak yang ada di tempat tersebut. Ada perosotan, ayunan dan permainan memanjat yang tentunya merupakan favorit anak-anak. Tidak lama bermain udara semakin dingin, sehingga kegiatan di kinderboerderij harus diselesaikan. Kami semua cuci tangan dan membeli camilan untuk mengganjal perut dan meneruskan perjalanan.
Saat kami kembali ke Jakarta, siapa nyana ternyata tempat seperti kinderboerderij juga ada di Jakarta. Hutan Kota Pesanggarahan Sangga Buana nama lengkap tempat yang saya maksud. Namun tempat ini sebenarnya tidak dikhususkan untuk binatang-binatang ternak, melainkan sebuah hutan kota yang menjadi tempat hidup bagi tumbuhan dan binatang. Hutan dengan luas sekitar 40 hektar itu terletak di bantaran Sungai Pesanggrahan Kampung Karang Tengah di Lebak Bulus yang masih termasuk wilayah Jakarta Selatan. Saat berkunjung ke sana, hampir tidak percaya kalau dulunya tempat itu adalah tempat pembuangan sampah.
Ternyata tempat itu dikelola oleh warga yang dipimpin oleh Haji Chaerudin, seorang Tokoh Betawi setempat yang mendedikasikan diri untuk membenahi tempat itu. Pepohonan yang masih rindang membuat tidak berlebihan jika tempat ini disebut sebagai hutan kota. Saat itu saya dan suami menemani si kecil yang sedang field trip bersama teman-teman sekolahnya yang sedang belajar untuk merawat lingkungan. Lokasi hutan ini cukup unik karena terletak di belakang perkampungan, sehingga jalan masuk menuju ke sana memang melewati jalan kampung. Cara paling efektif untuk menemukannya adalah dengan bertanya ke penduduk sekitar jika sudah sampai di daerah Karang Tengah, Lebak Bulus.
Ternyata tempat itu dikelola oleh warga yang dipimpin oleh Haji Chaerudin, seorang Tokoh Betawi setempat yang mendedikasikan diri untuk membenahi tempat itu. Pepohonan yang masih rindang membuat tidak berlebihan jika tempat ini disebut sebagai hutan kota. Saat itu saya dan suami menemani si kecil yang sedang field trip bersama teman-teman sekolahnya yang sedang belajar untuk merawat lingkungan. Lokasi hutan ini cukup unik karena terletak di belakang perkampungan, sehingga jalan masuk menuju ke sana memang melewati jalan kampung. Cara paling efektif untuk menemukannya adalah dengan bertanya ke penduduk sekitar jika sudah sampai di daerah Karang Tengah, Lebak Bulus.
Begitu masuk ke lokasi, tersedia lapangan parkir yang cukup luas di depan dan ada semacam lapangan besar yang nampaknya sering digunakan untuk acara sosial. Ada juga beberapa mainan anak-anak, rumah khas betawi dan ondel-ondel besar yang dapat ditemui di bagian depan. Setelah semua peserta berkumpul dan dibagi menjadi beberapa kelompok, dimulailah petualangan untuk anak-anak. Para orang tua menemani anaknya untuk berjalan memasuki hutan. Disarankan untuk memakai anti nyamuk untuk kenyamanan selama mengeksplorasi hutan itu. Setelah berjalan sekitar 5 menit kelompok saya sampai di kandang kuda yang bersebelahan dengan kandang kelinci. Anak-anak diberi kesempatan untuk memberi makan kuda dan kelinci secara bergantian. Selain kuda dan kelinci juga ada kambing, bebek, ayam yang dipelihara dengan baik di sana.
Kegiatan dilanjutkan dengan menanam pohon bersama kelompok masing-masing. Bibit sudah disediakan di sana dan anak-anak dipandu oleh petugas yang ada di sana untuk menutup bibit dengan tanah, tentunya dengan menggunakan tangan-tangan mungil mereka. Sungguh proses pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak, karena mereka bisa melakukan langsung hal-hal yang sudah mereka pelajari di sekolah.
Kemudian waktu makan siang hampir tiba, setelah menanam pohon anak-anak diajak untuk kembali ke lapangan yang ada di bagian depan dan membantu memilah sampah yang ada di sana. Tidak diduga kalau mereka yang berusia 2-3 tahun itu sudah terampil untuk memilah sampah plastik, daun/kertas dan kaleng. Semua kegiatan selesai dan anak-anak diajak untuk cuci tangan sebelum makan siang bersama.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan patut untuk diulang kembali bukan hanya untuk si kecil tapi untuk saya dan suami. Ternyata Jakarta masih saja penuh kejutan untuk saya yang lahir dan besar di sini. Semoga ke depan fasilitas umum seperti ini makin banyak dan terawat dengan baik sehingga bisa menjadi sarana belajar dan rekreasi bagi keluarga.
0 comments