Akhir Pekan Naik Bus Jakarta - Solo - Jakarta Bersama Bapak*

Berfoto dengan "Puma" sesaat sebelum berangkat
Si kakak sudah berpengalaman naik bus di berbagai kota di dalam dan luar negeri, tapi biasanya ibunya ikut. Namun sejak genap berusia 3 tahun, tepat setelah adiknya lahir ia pun memulai road trip naik bus berdua bapaknya. Sebenarnya perjalanan mereka diawali karena si kakak tidak mau ditinggal bapaknya pulang kampung, sementara adiknya baru saja lahir jadi road trip bersama seluruh keluarga belum memungkinkan. Tapi ternyata selanjutnya ini malahan menjadi ritual "boys days out" versi si kakak dan bapaknya. Ibunya pun turut senang karena artinya bisa lebih santai sambil mengurus si adik yang masih bayi, tentu saja syarat dan ketentuan tetap berlaku seperti: istirahat dan makan bergizi, minum air putih yang cukup supaya tetap fit. Si bapak juga punya jurus soal makanan yang boleh dimakan si anak saat bepergian. Makanan yang dicuci bersih, baru dimasak dan bahan-bahan yang segar seperti nasi goreng, nasi uduk, sate, soto, roti bakar, bubur, dll lebih berpotensi untuk tidak menyebabkan sakit perut. Sementara makanan seperti gudeg, krecek, baceman yang sudah lama, ikan asin, dll sebaiknya dihindari untuk balita atau yang perutnya tidak terbiasa.

SI kakak di dalam bus "Puma"
Perjalanan mereka diawali dari Jakarta, serunya sekarang sudah ada bus tingkat dari PO yang bernama Putera Mulya dengan rute Jakarta – Solo – Wonogiri. Bus tingkat semacam ini sudah ada lebih dulu di Sumatra untuk rute Aceh - Medan, karena memang masyarakatnya menyenangi kemewahan bus. Sejak dulu bus terbaik dan termahal di Indonesia pertama kali masuk adalah di sana, saya pun pernah turut merasakan bus-bus mewah itu dalam perjalanan Aceh – Medan setelah tsunami. Sementara di Jawa karena persiapan tol yang semakin total maka bus-bus mewah mulai makin banyak. Bus tingkat Putera Mulya ini biasa disebut "Puma" dan merupakan kebanggaan masyarakat Wonogiri. 

Serabi Ibu Jumiati di depan Pasar Wonogiri
Bus ini berangkat dari Jakarta jam 17:00 dari Pulo Gebang (di Jakarta hanya bisa naik bus dari sini), total berhenti bus ini 3 kali; pertama jam 17:30 di Bekasi Timur bus keluar tol sebentar untuk ambil penumpang di agen, kedua jam 19:00 di rest area KM 102 Cipali berhenti di RM Sari Rasa untuk makan malam secara prasmanan dan isi solar, ketiga jam 01:00 (dini hari) berhenti di RM Raos Eco Weleri dimana penumpang bisa turun atau melanjutkan tidur dalam bus. Karena larinya bus halus dan tidak terlalu kencang seluruh penumpang bus dapat tidur dengan nyaman, termasuk si kakak yang sebenarnya memang tidak ada masalah seperti apapun larinya bus. Si kakak tidur sejak jam 20:00 sampai 05:00 seperti jam tidurnya biasa saat di rumah. Jam 03:40 bus sudah tiba di terminal Tirtonadi, Solo, tapi masih terlalu pagi dan kebetulan si kakak ingin makan bakso plus nasi untuk sarapan, jadilah bapaknya inisiatif untuk mereka ikut bus sekalian ke tujuan akhir, Wonogiri. 

Bakso Pak H. Bagong yang cocok untuk anak-anak
Mereka tiba di Wonogiri jam 05:00 pagi, tidak bisa langsung sarapan bakso karena warungnya belum buka. Akhirnya si kakak dan bapaknya mengganjal perut dulu dengan Srabi Ibu Jumiati di depan Pasar Wonogiri yang buka mulai jam 03:00 - 06:00 atau sampai habis. Lalu lanjut menemani Pak Bagong membuka warung baksonya jam 07:00. Baksonya empuk sehingga cocok buat anak-anak makan pakai nasi. Setelah sarapan, si kakak dan bapaknya meneruskan perjalanan kembali ke tujuan semula yaitu Klaten. Kali ini menggunakan "Bus Bumel" atau "Bus Pitik/ Ayam" kelas ekonomi kerakyatan rute Wonogiri – Solo, lagi-lagi si kakak kembali tertidur begitu bus mulai berlari. Hal menarik saat naik bus lokal di Jawa biasanya kalau ada orangtua naik-turun bus keneknya akan memberi kode “anggur”, istilah yang diambil dari minuman cap Orang Tua. Maksudnya adalah untuk sopan santun, karena tidak semua orangtua senang dibilang tua dan diperlakukan spesial karena dirinya dianggap memiliki keterbatasan fisik akibat usia.

Saat menjadi penumpang Bus Bumel  atau Bus Pitik/ Ayam rute 
Sesampainya di tujuan, setelah istirahat si kakak langsung diajak bapaknya untuk potong rambut. Lumayanlah untuk menambah pengalamannya, karena selama ini biasanya potong rambut di tempat tukang cukur gaul di Jakarta. Tukang cukur ternyata tidak melulu Asgar (Asli Garut), tapi ada juga Asmad (Asli Madura United). Selanjutnya dimulailah kegiatan si kakak di desa tempat kakek – neneknya tinggal. Ia main ke sawah, angon bebek, memberi makan kambing dan burung dara. Lalu makan mie jawa dan menengok saudara-saudara yang sudah sepuh. Ia pun sempat main ke Gunung Wijil, makan di gandok, menjajah lincak tidur siang kakeknya, mengantar kakek – neneknya kontrol ke rumah sakit, makan soto Girin di Sragen, dan menengok mbah buyutnya.

Kegiatan selama di desa
Tak terasa akhir pekan pun hampir berakhir, si kakak sudah ditunggu ibu dan adiknya untuk pulang ke Jakarta. Ia pun dan bapaknya kembali naik bus, namun perjalanan pulangnya tidak menggunakan bus tingkat. Kali ini mereka naik bus terbaik yang jadwalnya paling malam melewati Solo supaya bisa makan malam dulu di Solo.  Bus itu adalah Harapan Jaya,  salah satu bus yang paling direkomendasikan untuk ditumpangi dalam perjalanan jarak jauh antar kota jurusan Lampung - Merak - Jabodetabek - Solo - Ngawi - Madiun - Tulungagung - Blitar.  Bus sebelumnya sudah berhenti makan malam di RM Duta Ngawi. Jadwalnya jalan jam 14:00 dari Blitar, jam 18:00 - 18:30 makan malan di Ngawi, jam 20:30 berangkat dari Solo. Jam 06:00 bus tiba di Pool Bekasi Timur, jam 06:30 - 07:00 tiba di Terminal Kp. Rambutan dan di Pool Pasar Rebo , jam 07:30 tiba di tujuan akhir Pool Ciputat. 

Bus Harapan Jaya
Normalnya jika bus berangkat hari Sabtu maka akan tiba hari Minggu 30 menit lebih cepat dari jadwal di atas. Namun akhir pekan ini hujan turun cukup deras sehingga jalanan terhambat dan bus terlambat tiba di Jakarta. Catatan juga jika naik bus saat hari kerja biasanya bus terkena macet menjelang masuk ke Jakarta sehingga tiba terlambat. Bus ini jalannya mungkin paling santai/pelan dibanding bus-bus lainnya, tapi waktu tempuhnya tidak jauh berbeda karena jarang berhenti. Namun keunggulannya adalah memiliki fasilitasnya lengkap:

  • 21 kursi + 2 kursi smoking area dengan konfigurasi 2-1 × 7 baris yang lega.
  • Kursinya reclining seat, foot rest, lebar, nyaman bisa selonjoran dan mewah. Juga ada bantal, selimut bersih, colokan USB dan listrik, meja lipat dan tempat gelas.
  • Dibagikan snack yang enak dengan kopi dan teh untuk diseduh dengan air panas di dalam bus.
  • Ada wifi kencang cukup untuk streaming youtube.
  • Telepon tanpa biaya tambahan.
  • Toilet bersih.
  • Ada smoking area, juga ada kursi pijatnya di sini.
  • Pelayanan sangat ramah dan tanggap dari krunya yang rapi memakai jas, dasi dan peci nusantara.
    Senangnya berpira-pura menjadi supir bus malam
Itulah pengalaman akhir pekan di kakak dan bapaknya yang berkesan dan menyenangkan. Yuk dicoba bepergian keluar kota naik bus! Cara klasik namun asyik juga lho…

*) Kisah perjalanan ini dituliskan lagi oleh si ibu sesuai laporan perjalanan dari si bapak dan si kakak.


1 comments

  1. Hello, Neat post. There is an issue with your website in web explorer, could check this? IE still is the marketplace chief and a large section of other people will omit your magnificent writing because of this problem. facebook log in facebook

    ReplyDelete